Pembudidayaan ikan patin (Pangasius hypophthalmus) bisa menjadi usaha yang menguntungkan dengan pemeliharaan yang tepat. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk budidaya ikan patin:
1. Pemilihan Lokasi
- Kolam: Pilih lokasi yang memiliki akses air bersih dan cukup untuk pengisian dan pergantian air kolam. Kolam bisa berupa kolam tanah, kolam terpal, atau kolam beton.
- Kedalaman Kolam: Kolam ikan patin sebaiknya memiliki kedalaman antara 1,5 hingga 2 meter untuk memudahkan pergerakan ikan dan pengaturan kualitas air.
- Suhu: Ikan patin tumbuh baik pada suhu antara 28–30°C. Pastikan suhu air tetap stabil.
2. Persiapan Kolam
- Pembersihan Kolam: Sebelum digunakan, bersihkan kolam dari rumput, kotoran, dan organisme lain. Jika menggunakan kolam tanah, lakukan pemupukan dengan kapur untuk menetralkan pH air.
- Pengisian Air: Isi kolam dengan air yang cukup. Perhatikan kualitas air, pastikan tidak tercemar oleh bahan kimia atau limbah.
3. Pemilihan Benih
- Pilih benih ikan patin yang sehat, berumur sekitar 5-7 hari setelah menetas dengan ukuran seragam. Periksa apakah benih bebas dari penyakit atau cacat fisik.
- Benih sebaiknya dibeli dari hatchery atau pembibitan yang terpercaya.
4. Penebaran Benih
- Benih ikan patin sebaiknya ditebar pada pagi atau sore hari untuk menghindari stres akibat perubahan suhu yang drastis.
- Kepadatan tebar benih dapat disesuaikan dengan ukuran kolam. Untuk kolam 1 hektar, bisa ditebar sekitar 10.000–15.000 ekor benih.
5. Pakan
- Ikan patin termasuk ikan omnivora, yang berarti mereka memakan berbagai jenis pakan, seperti pakan komersial (pelet) atau pakan alami seperti cacing, plankton, atau udang kecil.
- Berikan pakan secara teratur 3 kali sehari dengan jumlah yang cukup. Jangan berikan pakan berlebihan untuk menghindari pemborosan dan pencemaran air.
6. Perawatan dan Pemantauan Kualitas Air
- Penggantian Air: Lakukan penggantian air secara berkala (misalnya, 10–20% air kolam setiap minggu) untuk menjaga kualitas air tetap baik.
- Kualitas Air: Perhatikan parameter kualitas air seperti pH (ideal 6–8), suhu (28–30°C), oksigen terlarut, amonia, nitrat, dan salinitas.
- Pemberantasan Hama dan Penyakit: Awasi tanda-tanda penyakit seperti ikan yang tampak lesu, gatal-gatal, atau ada luka. Gunakan obat yang aman sesuai petunjuk untuk mengatasi masalah ini.
7. Panen
- Ikan patin dapat dipanen setelah berumur 6-8 bulan atau saat mencapai berat 1–1,5 kg per ekor.
- Lakukan panen secara bertahap jika kepadatan ikan tinggi atau jika ada ikan yang sudah mencapai ukuran pasar.
8. Pengelolaan Keuangan dan Pemasaran
- Pastikan untuk membuat catatan keuangan yang rapi mengenai biaya pakan, benih, perawatan, dan lainnya.
- Pemasaran bisa dilakukan melalui pasar lokal, restoran, atau melalui jaringan distribusi produk ikan.
Dengan perawatan yang baik dan perhatian terhadap kualitas air dan pakan, ikan patin dapat tumbuh dengan cepat dan memberikan hasil yang menguntungkan.